1. Sejarah Desa
Menurut cerita nenek moyang Desa Lengkong. Pada tahun 1810 ada beberapa orang pendatang, waktu itu masih dalam keadaan hutan belantara, orang tersebut diantaranya:
- Eyang Suliswanto dari Kudus
- Eyang Brahmono dari Kudus
- Eyang Singolodre dari Kudus
- Eyang Muntoredjo dari Tunggorono
- Eyang Pawiroredjo dari Tunggorono
- Eyang Djoyo Sentono dari Mataram
- Eyang Srigati dari Mataram
- Eyang Putri Srilestari dari Mataram
- Eyang Budho dari Bali
Dari kesembilan orang tersebut masing-masing mempunyai pengikut sehingga keseluruhan berjumlah 127 orang. Orang-orang tersebut yang akhirnya babat Desa, yang dipimpin oleh eyang Budho mulai hari Jum'at Legi Bulan Juni tahun 1810.
Pada kurang lebih tahun 1866 ada pelarian dari mataram yang dikejar–kejar oleh penjajah Belanda bernama Kisopati (senopati) dari Mataram. Kisopati berlari memasuki desa dan terjerumus dalam sumur, karena banyak ikan lele yang ada dalam sumur tersebut maka Kisopati tidak tenggelam di dalam sumur tersebut. Sehingga sampai sekarang orang yang asli Desa Lengkong tidak makan ikan lele, karena sejarah tersebut dan akhirnya sampai sekarang pula sumur tersebut menjadi pepunden Desa Lengkong yang disebut Sumur Gede (Sumur Kawak).
Setelah kurang lebih selama dua tahun diadakan musyawarah yang dipimpin oleh eyang Budho yang mengerti tentang tatanan Projo adalah Kisopati (bekas senopati). Maka Kisopati memberi nama Desa tersebut dengan nama Lengkong. Eyang Budho menyetujui dan sekaligus mengangkat Kisopati menjadi Lurah pertama. Pada hari Jum'at Legi bulan ke empat (April) tahun 1860.
Adapun nama-nama pimpinan desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut:
- Lurah Kisopati Alm : Menjabat Tahun 1869-1890
- Lurah Djosetro Wikromo Alm : Menjabat Tahun 1890-1898
- Lurah Kromontono Alm : Menjabat Tahun 1898-1901
- Lurah Sastro Sentono Alm : Menjabat Tahun 1901-1903
- Lurah Djaswadi Alm : Menjabat Tahun 1903-1906
- Lurah Djowikromo Alm : Menjabat Tahun 1906-1908
- Lurah Kartodisastro Alm : Menjabat Tahun 1908-1917
- Lurah Pawiro Sastro : Menjabat Tahun 1917-1932
- Lurah Asmo Widjoyo Alm : Menjabat Tahun 1932-1935
- Lurah Kartodimedjo Alm : Menjabat Tahun 1935-1947
- Lurah Wiryodisastro Alm : Menjabat Tahun 1947-1952
- Lurah Suwadi Alm : Menjabat Tahun 1952-1982
- Kades Soetedjo : Menjabat Tahun 1982-1998
- Kades Witrasno : Menjabat Tahun 1998-2013
- Kades Tri Udin Joko Hariyadi : Menjabat Tahun 2013 - 2019
- PJ Warih Ardata : Menjabat Tahun 2019 (Jan-Peb)
- Kades Pipit Teguh Harianto : Menjabat Tahun 2019- Sekarang
Pada tahun 1941 pada pemerintahan Kepala Desa Kartodimedjo (Markaban) oleh penjajah Jepang setiap desa harus memiliki Pepunden desa, oleh pak Kartodimedjo (Markaban) maka Sumur Kawak (Sumur Gede) yang mempunyai nilai sejarah tersebut dikukuhkan menjadi Pepunden Desa Lengkong sampai sekarang.
Secara Geografis Desa lengkong terletak pada posisi 7 32 menit Lintang Selatan dan 122 4 menit 481 detik Bujur Timur. Topografi ketinggian Desa ini adalah daratan sedang yaitu 598 m diatas permukaan air laut.
Secara Administratif, Desa Lengkong terletak di wilayah Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk Dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga.
Batas-batas Desa meliputi:
- Sebelah Utara : Desa Jatipunggur
- Sebelah Barat : Desa Banjardowo
- Sebelah Selatan : Desa Bukur Kec. Patianrowo
- Sebelah Timur : Desa Jegreg
Jarak tempuh Desa Lengkong ke Kecamatan Lengkong adalah 0 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak tempuh ke ibukota Kabupaten Nganjuk adalah 27 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.
2. Gambaran Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintah Desa Tahun 2019, jumlah penduduk Desa Lengkong terdiri dari 916 KK, dengan jumlah total penduduk 2.874 jiwa, dengan rincian 1.452 laki-laki dan 1.422 perempuan.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No
|
Usia
|
Laki – laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1
|
0-4
|
106
|
86
|
176
|
6,1%
|
2
|
5-9
|
101
|
111
|
224
|
7,8%
|
3
|
10-14
|
107
|
105
|
212
|
7,4%
|
4
|
15-19
|
106
|
104
|
210
|
7,3%
|
5
|
20-24
|
101
|
98
|
199
|
6,9%
|
6
|
25-29
|
120
|
116
|
236
|
8,2%
|
7
|
30-34
|
129
|
130
|
259
|
9,0%
|
8
|
35-39
|
137
|
136
|
273
|
9,5%
|
9
|
40-44
|
124
|
120
|
244
|
8,5%
|
10
|
45-49
|
109
|
107
|
216
|
7,5%
|
11
|
50-54
|
92
|
90
|
182
|
6,3%
|
12
|
55-58
|
86
|
83
|
169
|
5,8%
|
13
|
>59
|
138
|
136
|
274
|
9,5%
|
Jumlah Total
|
1.452
|
1.422
|
2.874
|
100%
|
Sumber Data: Profil Desa Tahun 2018
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada si 20-49 tahun Desa Lengkong sekitar 1.427 atau hampir 49,6%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
3. Gambaran Kelembagaan
Struktur Pemerintahan Desa dalam penyusunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa, berpedoman pada Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 32 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Sedangkan dalam penataan lembaga kemasyarakatan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa.
Tabel 3.1 Nama Pejabat Pemerintah Desa
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Pipit Teguh Harianto
|
Kepala Desa
|
2
|
Warih Ardata
|
Sekretaris Desa
|
3
|
Sujilah
|
Kaur tata Usaha dan Umum
|
4
|
Purnomo
|
Kaur Keuangan
|
5
|
Aris eko Prasetyo
|
Kaur Perencanaan
|
6
|
Sujilah
|
Kasi Pemerintahan
|
7
|
Sukamto
|
Kasi Kesejahteraan
|
8
|
Kiwasono Mustofa
|
Kasi Pelayanan
|
9
|
Sugeng Setyono
|
Kasun Lengkong Lor
|
10
|
Sumari
|
Kasun Lengkong Kidul
|
11
|
Suparno
|
Kasun Lempoh
|
12
|
Puguh Wijaya
|
Pelaksana Kasi Kesejahteraan
|
13
|
Suryaningsih
|
Staf Desa
|
14
|
Musriyatun
|
Staf Desa
|
15
|
Dodik Widodo
|
Operator Keuangan
|
Sumber Data: Perdes Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa